Karena Khamar

Saat mengikuti kajian rutin tentang SIRAH NABAWI ba'da magrib di Masjid Al Amanah pada malam jumat bbrp waktu yg lalu. Ustad Yusuf Lauma, Lc (red: pemateri) menyelipkan sebuah kisah tentang seorang yg sangat alim dan taat beribadah.
Suatu ketika orang alim tersebut didatangi oleh seorang wanita yg berakhlak buruk. Wanita itu mendatangi si Alim ke rumahnya. Setibanya dirumah, si wanita tadi mengunci semua pintu dan jendela. Tidak hanya itu, wanita itupun membawa seorang bayi, pisau dan sobotol besar arak (red: khamar).
Dengan heran dan penasaran si alim bertanya, "apa yg hendak akan kau lakukan dg bayi, pisau dan arak itu?". Wanita tadi langsung menjawab, "saat ini tdk seorang pun yg melihat kita, semua pintu dan jendelamu telah ku buka, kau tidak bisa lari kemanapun, bila kau berteriak tidak ad seorangpun yg bis mendengar karena rumahmu ini berada jauh dr pemukiman". "Aku ingin memberimu tiga pilihan yg harus dipilih salah satunya, yg pertama: kau berzina dgnku, atau kalau tidak aku akan membunuh bayi ini, atau yg terakhir jika kau tidak mau keduanya, maka pilihan yg terakhir adalah minumlah arak ini!" Kata wanita itu.
Di dalam benak si alim tadi berkecamuk berbagai pilihan yg semuanya terdengar sangat berat baginya. Dosa zina termasuk dalam dosa besar, yi tdk akan mencium bau surga, dosa membunuh 1 jiwa sm sj dg membunuh smw manusia di bumi ini. Maka terbesitlah dalam kepalanya utk memilih opsi yg terakhir, yi meminum arak. Dipikirnya, dosa yg akan dia tanggung ketika meminum arak ini tdk akan lebih besar dibandingkan dg dosa yg akan ditanggungnya terhadap 2 pilihan sebelumnya.
Tanpa berpikir panjang, si alim langsung menghabiskan arak tadi. Namun, apa yg terjadi? Rupanya apa yg dipikirkan si alim diawal tadi berbanding terbalik. Ia pun menjadi mabuk, sehingga akal sehatnya tidak kuasa lagi mengendalikan dirinya. Akhirnya si wanita itupun mulai menggodanya untuk berzina, tanpa ada pikir panjang si alim td pun langsung mengiyakan ajakannya.
Setelah selesai melakukan zina, rupanya si pemuda tadi langsung muncul didalam pikirannya bahwa dia adalah orang yg selama ini selalu menjaga diri dari setiap perbuatan dosa. Alangkah malunya dia bila aibnya ini diketahui oleh orang lain selain dia.
Kemudian, muncullah pikiran jahat didalam kepala si alim, yaitu menghilangkan jejak. Bagaimana caranya iya menghilangkan jejaknya? Dia memilih untuk membunuh wanita dan bayi td agar tak ada seorangpun yg mengetahui kelakuannya.
Nah, petaka besarpun telah menimpa si alim. Awalnya hanya karena arak, berujung menjadi perzinahan dan pembunuhan.

Menjelang tutup penjualan

Berujung dengan pencapaian omset 4 M untuk tim benih pertiwi sulawesi tengah memberikan angin segar bagi kami. Ini merupakan hasil yang luar biasa, dibandingkan dengan capaian omset tahun 2014 kemarin yang hanya tembus diangkan 300 jutaan.