BUSUK PANTAT BUAH / Blossom End Rot


 Buah tomat ini sekilas nampak seperti terserang penyakit, tetapi sebenarnya ini adalah gejala fisiologis akibat tidak seimbangnya unsur Ca (Kalsium) pada tanaman tersebut.

Kalsium dibutuhkan dalam konsentrasi yang relatif besar untuk pertumbuhan sel. Ketika buah sedang dalam fase pertumbuhan dan kekurangan kalsium, maka jaringan akan rusak dan meninggalkan bekas yang khas di bagian pantat buah.

Blossom end rot atau dikenal dengan nama busuk pantat buah merupakan salah satu jenis penyakit yang paling mematikan pada buah tomat.

Petani mengalami kerugian hampir 30% akibat serangan penyakit busuk buah ini.

Biasanya serangan penyakit ini terjadi pada buah yang masih muda, buah yang semi matang, atau pada buah tomat yang sudah masak dan siap dipetik.

Gejala diawali dengan adanya bercak berwarna hijau gelap pada ujung buah tomat. Kemudian berubah menjadi lekuk basah cokelat sampai kehitam-hitaman. Setelah itu ujung buah akan mengkerut, bentuknya pipih dan daging buah dalam setiap dompolan menjadi busuk basah atau busuk kering serta rusak.

Gejala ini seringkali muncul ketika musim tanam dimulai saat musim hujan ke-2 (MH 2) atau bisa juga terjadi pada saat buah telah muncul tetapi musim telah memasuki musim kemarau.

Blossom end rot disebabkan karena kurang terpenuhinya unsur hara Ca pada tanaman. Kondisi kurangnya unsur Ca ini dikarenakan tanah kurang menyediakan unsur Ca atau karena tanah cukup Ca namun tidak diserap oleh akar tanaman akibat tanah yang terlalu basah atau terlalu kering.

Beberapa faktor yang dapat membatasi kemampuan akar tanaman tomat untuk menyerap kalsium adalah:

  • Fluktuasi kelembaban tanah
  • Kelebihan nitrogen dalam tanah
  • Kerusakan akar akibat praktik budidaya yang tidak benar (seperti ketika menggunakan garu atau cangkul untuk membersihkan gulma)
  • Tanah yang terlalu dingin
  • Keasaman tanah yang terlalu tinggi atau terlalu rendah
  • Terlalu banyak pupuk yang ditaburkan menyebabkan tanaman tumbuh terlalu cepat sementara kalsium tidak dapat "diangkut" ke tanaman dengan cepat.

Untuk mengatasi serangan penyakit fisiologis ini dianjurkan memilih varietas tomat yang tahan.

Namun akan lebih baik jika anjuran-anjuran berikut ini juga dilakukan:

  • Pengapuran tanah pada saat pengolahan tanah, terutama lahan yang mudah kekurangan Ca atau pH-nya rendah. Dosis pengapuran disesuaikan dengan angka pH tanah, namun umumnya sekitar 1.000 kg per ha, dicampurkan merata dengan tanah.
  • Bila muncul gejala, segera disemprot dengan CaC12 pada seluruh permukaan daun 5-7 hari sekali secara berulang-ulang sampai sembuh. Dosisnya 0,5-1,0 % dan tidak dicampur dengan pestisida. Dapat pula disemprot pupuk daun yang kandungan unsur Ca-nya tinggi.
  • Hindari penggunaan pupuk N yang tinggi. Selain dapat mengurangi penyerapan kalsium, N yang tinggi meningkatkan resiko serangan penyakit.

  • Jaga kelembapan tanah pada kondisi optimal. Apabila tanah terlalu kering, siram secukupnya hingga lapisan tanah sedalam 10 cm tetap basah. Lebih efektif apabila menggunakan mulsa perak.
  • Jaga pH tanah pada titik sekitar 6,5

Perlu diketahui juga, selain menyerang tomat, blossom end rot ini juga dapat menyerang tanaman lada, mentimun, labu dan semangka.


Referensi:

kaltim.litbang.pertanian.go.id

taniorganik.com

tipspetani.com